Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Kenali Gejala TBC pada Anak

Gambar
Anak yang tengah dalam masa pertumbuhan bisa saja mengalami hambatan, karena sering sakit-sakitan.Pertumbuhan yang terhambat bisa menyebabkan stanting. Salah satu penyebab anak sering sakit yaitu karena penyakit infeksi. Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang bisa menyerang anak. Apalagi penyakit ini di Indonesia masih merupakan penyakit endemis karen sayangnya, tuberkulosis sering diidentikkan dengan kekurangan gizi, mereka yang tinggal di daerah kumuh, atau kemiskinan. Penyakit ini bukan hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi dapat juga terjadi pada anak-anak. Alhasil banyak yang merasa gengsi atau malu ketika seseorang mengalami penyakit ini. Tidak hanya orang dewasa yang perlu mewaspadai TBC. Terlebih khusus anak-anak harus mewaspadai penyakit ini. Penyakit ini bisa timbul oleh anak yang mengisap udara yang mengadung kuman TBC. Beberapa gejala awalnya adalah si kecil gampang jatuh sakit, batuk terus-terusan, atau berat badan turun tanpa sebab. Berbeda dengan

Dari 12 Menjadi 17, Inilah Indikator Keluarga Sehat Versi Pontianak

Gambar
Dinas Kesehatan Kota Pontianak, mengumpulkan para tokoh masyarakat dan kader posyandu untuk pertemuan dengan Sekjend Kemenkes RI dalam rangka sosialisasi mengenai Implementasi Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga. Kepala Dinkes, Sidiq Handanu, menyebutkan perlunya diundang masyarakat tersebut karena memang ini strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga. �Ini berkaitan dengan suatu pendekatan dalam membangun kesehatan keluarga di Indonesia termasuk Pontianak. Ini merupakan pendekatan baru dalam membangun kesehatn masyarakat yaitu dengan pendekatan keluarga,� ucap Handanu, Senin (3/4/2017). Dijelaskan Handanu, dengan adanya pendekatan keluarga tersebut, Itu artinya setiap keluarga akan di identifikasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi derajat kesehatannya. �Itu ada 12 indikator keluarga sehat kalau ditingkat nasional. Namun untuk di Pontianak kita tambahkan menjadi 17. Kita tambahkan lima indikator lok

Menkes Komitmen Lakukan Reformasi Kesehatan, Implementasinya Dengan Program Germas

Gambar
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berkomitmen melakukan reformasi kesehatan untuk menjamin seluruh masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan. Implementasinya dengan program Indonesia Sehat dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). �Organisasi kesehatan dunia WHO gunakan istilah reformasi kesehatan. Di Indonesia dengan Indonesia Sehat. Guna mencapai terwujudnya masyarakat sehat, mandiri, dan berkeadilan. Program pertama Health Coverage supaya masyarakat yang menderita miskin tak makin miskin dengan Jaminan Kesehatan Nasional,� jelasnya dalam Seminar dan Lokakarya Kesehatan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis (20/4). Nila menyebutkan sejumlah masalah kesehatan di Indonesia terdiri dari gabungan masalah Angka Kematian Ibu (AKI), anak kurang gizi, angka penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC dan malaria yang tak terkendali. Belum lagi dalam satu dekade terakhir makin berat terjadinya penyakit tak menular seperti diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal. �

Pelatihan Jabatan Fungsional Tertentu Rumpun Kesehatan Di BAPELKES

Gambar
Analis Diklat  at  Bapelkes DIY Di dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pada pasal 70, Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi, Pengembangan kompetensi tersebut antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran, oleh sebab itu pelatihan bagi ASN menjadi penting dan strategis guna mewujudkan aparatur yang benar-benar mampu menggerakkan roda system pelayanan pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sebagai institusi pelatihan yang telah terakreditasi penuh dari Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Dinas Kesehatan DIY adalah satu-satunya institusi penyelenggara pelatihan kesehatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sesuai dengan tugas dan fungsinya maka pelatihan kesehatan diselenggarakan oleh Bapelkes DIY dan khususnya Pelatihan Jabatan Fungsional Tertentu rumpun kesehatan di wilayah DIY diselenggarakan wajib di Bapelkes

Mengapa Bayi Usia 0-6 Bulan Tidak Perlu Diberikan Air Putih

Gambar
Mengapa Bayi Usia 0-6 Tidak Perlu Diberikan Air Putih Air putih memang sangat bermanfaat agar kita tetap sehat dan bugar. Tetapi, hal ini tidak berlaku untuk si kecil, terutama ketika ia masih di usia 0 sampai 6 bulan. Sayangnya, masih banyak orang tua yang memberikan air putih kepada bayinya tanpa mengetahui risiko yang ada. Alasan yang paling sering didengar adalah agar bayi tidak haus setelah minum ASI. Berikut adalah beberapa alasan mengapa air putih jangan diberikan ke bayi yang masih berusia kurang dari 6 bulan, menurut dr. Utami Roesli, Sp.A., MBA., CIML, IBCLC yang seorang dokter spesialis anak dan ketua Sentra Laktasi Indonesia. � Sistem tubuh si kecil di usia ini masih belum matang, dan yang dikhawatirkan adalah air yang tidak higenis. Bayi akan berisiko terkena paparan bakteri dan bahan mineral seperti fluoride yang dapat mengganggu perkembangannya. � Ginjal si kecil yang belum tumbuh sempurna akan meningkatkan pengeluaran sodium dan natritum dari tubuhnya. Jika ini terus te

Ibu Fatimah, Bu Kades yang Ingin Mengurangi �Kacang Ijo-nisasi� di Posyandu

Gambar
Foto: IMA/Ayunevitasari Tumang Jika bunda mendengar kata Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu, pasti yang bunda bayangkan, makanan seperti kacang hijau, kolak, atau kadang telor rebus. Benar sekali bunda, di sebagian besar posyandu yang Gizi Tinggi kunjungi, PMT seragam dan sama: bubur kacang hijau, lagi dan lagi. Memang gak ada menu lain kah? Menarik bukan? Mengapa PMT bisa seragam di Posyandu? Tim Gizi Tinggi pernah mencoba mewawancarai kader�kader posyandu mengenai �keseragaman kacang hijau� di Posyandu. Ternyata menurut para kader, alasannya sangat sederhana: kacang hijau paling mudah dimasak dan dengan biaya yang murah pula. Tetapi, jika direnungkan kembali, tidak disemua tempat kacang hijau murah, bahkan di banyak tempat kacang hijau lebih mahal dari beras atau produk lokal lain seperti ikan misalnya. Di Hari Kartini ini, kita akan melihat sosok ibu Fatimah (40), yang sehari-hari bekerja sebagai perawat gigi di Puskemas Basarang, Kecamatan Basarang, Kuala Kapuas, Kalimant

Pemantauan dan Pembinaan PHBS di SDN No. 81 Desa Pulau Raman

Gambar
              Setiap orang pasti menginginkan tubuh yang selalu bersih dan sehat. Karena dengan memiliki tubuh yang bersih dan sehat, maka setiap kegiatan dan aktivitas yang dilakukan akan berjalan optimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Namun, seringkali kita dihadapkan pada situasi yang kurang memungkinkan sehingga kegiatan dan aktivitas yang kita lakukan tertunda. Salah satu kendala yang sering kita hadapi adalah masalah kesehatan.               Sadar atau tidak, kesehatan merupakan salah satu aspek yang langsung berhubungan dengan kehidupan manusia. Kita bisa menikmati hidup dengan nyaman jika memiliki badan yang sehat. Namun untuk mendapatkan badan yang sehat, kita perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hal ini perlu dilakukan karena mengingat banyak orang yang dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri masih saja ada yang lalai. Padahal, suatu hal yang berawal dari kelalaian, baik kecil atau besar akan berdampak bagi diri sendiri dan orang lain. Sekolah selain sebagai

Pemantauan dan Pembinaan di PHBS SDN N0. 27/I Desa Ture

Gambar
           Sekolah selain sebagai tempat menuntut ilmu diharapkan dapat menjadi agen perubahan perilaku yang mendukung kesehatan di sekolah pula berbagai pengalaman dapat kita terapkan dengan harapan akan dapat diikuti sampai menjadi kebiasaan yang selanjutnya menjadi budaya yang baik.             Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru,dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu ,mau dan mampu mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.   Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10 tahun) yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS.          PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang di praktekan oleh peserta didik ,guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran ,sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit , meningkatkan kesehatanya ,serta berperan aktif dalam mewuju